Kita?
Adalah suatu malam yang berkejut dalam selimutmu
Tapi, kapan itu terjadi?
Ketika kau bertanya, “adakah perbedaan lain?"
Sementara, aku membisu di balik suara peterpan.
Kau bilang aku cemburu lalu
bulan membeku di bawah kakiku
bukan, melainkan kakimu
Orang bilang kita lumpuh, bukan?
Percakapan menguap
dan kita terlelap
Tapi, lelap itu?
Akankah membuat kita bahagia?
Yang terlelap tidak punya kesanggupan bertanya
Setidaknya ada remang cahaya
Ia tidak tahu apapun termasuk yang kau pikirkan
Sampai segitu terlelapnya?
Tak sedikit mendengar getar halus yang mengharapankannya
Apa kau ingin ia menjadi hantu romantika?
Tidak. Aku ingin menjadi nyata
De lu si kau dan aku!
(tw.pct.19.02.17)
24 Komentar
bagus mbak, puisinya. eh eh baru sadar. templatenya keren. begitu dibuka halaman depannya.
BalasHapuswuiiihhh. pantas mbak jatuh cinta sama template ini :p
Iya, saya suka banget tampilannya bisa jalan jajan. Hehe
Hapuslogo blog LISA NEL cantik euy.....kaya adminnya.....adminnya siapa, coba?
HapusAdminnya ya Lisa Nel dunk, amang lupa ya? Haha
HapusSenyummu mampu melucuti tulang-tulangku, mematikan aliran darah ke jantungku ....
BalasHapusPesonamu yang memikat hatiku ataukah karena otakku yang tak lagi ada di tempat?
.
**asyik
komentar PA yang kukurangan kopi nich., hehehe...
Hahaha.. Hati-hati dengan komentar PA kurang kopi, nanti malah ada kunti lewat terus berteriak.. Oh,no, tidaaaaak. Wkwkwk
Hapussemuaharapan akan menjadi nyata jika engkau segera pulang kampung untuk kemudian bersanding dengan ku
BalasHapusniscaya nyataitukan menjelang.....yakinlah
Hahaha... Tapi saya lupa jalannya, mang.
Hapuspake google Maps...dong ah
HapusGoogle Maps lagi eror, mang. Hehe
Hapusbagus sekali puisinya, selamt berkarya selalu ya mba
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung. Hehe
Hapushantu romatika kaya gimana mba?
BalasHapusSaya sendiri bisa nulis tapi nggak tahu seperti apa, haha
Hapusliku-liku hidup
BalasHapusyang samar
yang nyata
ada dalam kehidupan
tak sempat
atau tak ingin membahas
membiarkan menguap
walau kadang mengganggu kantuk
Dan tak tahan lagi
HapusMendengar
Dengkur halus.
Hehe
wowow kayaknya ni puisi minta kejelasan ? dari sidia..
BalasHapusoya templateny keren tapi kayaknya terlalu berat deh.
Itu bukan puisi, mas, tapi hanya sebuah delusi. Hehe
HapusIya ganti tamplate, masa berat, mas?
Rupanya admin mulai mengeluarkan jurus-jurus puisinya ya 😂
BalasHapusBelajar ngeluarkan jurus-jurus pamungkas, mas Bim. Wkwkwk
HapusAku tahu, siapa di balik puisi di atas. Hahahhaaaaa
BalasHapusSsstttt... Jangan keras² nanti nggak tak traktir kopi lho. Haha
HapusKeren Mbak Lisa...
BalasHapusseperti
ada bimbang yang mengambang
di pojok lampu
mengetok satu satu
dalam ragu
menatap sendu......
Menatap sendu, merenung kelu untuk mengapai masa-masa itu.. Hahaha
HapusMakasih, mas John.