Kegagalan: Hadapi Dengan Rasa Bersyukur

Terkadang hidup ini sangat sulit, tapi sesulit apapun kita harus menjalankan dengan penuh rasa bersyukur. Ya, bersyukur atas apa yang kita dapat hari ini, besok dan seterusnya. Dan jangan pernah kita menyalahkan diri sendiri, karena apapun itu, kita hanyalah manusia biasa.

Terkadang dalam kehidupan ini, kita menghadapi sebuah kegagalan, gagal dari segi aktifitas atau usaha kita. Sebagian orang mengatakan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Mungkin kita menganggap ungkapan itu sudah terlalu kuno. Tapi ini fakta. Orang yang sukses pasti juga dulu pernah jatuh bangun menghadapi kegagalan. Mereka pasti sudah melewati banyak sekali kegagalan sebelum akhirnya mencapai satu titik sukses yang mereka impikan.



Oleh sebab itu, jika apa yang kita inginkan belum tercapai pada saat ini, maka jangan sampai rasa frustasi, kecewa dan lain sebagainya berada dalam hati kita. Berbenah diri dari segi apapun, dan tetap berusaha, karena tanpa itu semua, maka kita akan tetap berada di bawah tanpa ada kemajuan untuk masa yang akan datang.

Berbenah diri dari masa sulit memang tidak mudah, rasa khawatir setiap kali datang dalam pikiran kita. Namun itu semua kita harus tetap bersyukur menghadapinya, karena jika tidak rasa khawatir yang berkepanjangan akan mengganggu kesehatan tubuh kita sehingga kita akan terus terpuruk kedalam ketidakpastian.

Sebab itu agar rasa khawatir pelan-pelan hilang dari diri kita, maka kita harus memulainya kembali. Tekad dan percaya diri, kita tanamkan pada diri kita, agar motivasi tetap kita dapatkan, kita akan mudah untuk menjalankannya, dan rasa khawatir itu hilang dengan sendirinya.

Selain itu, kita harus memiliki tekad membangun untuk mencapai karier yang kita impikan, banyak hal yang harus kita perjuangkan dan korbankan, hal ini yang harus kita lakukan. Pada awalnya memang terasa berat. Misalnya gaji pas-pasan, beban kerja sangat berat, berhari-hari harus lembur. Tidak ada waktu untuk bersantai atau beristirahat bahkan main ponsel pun tidak sempat. Fisik dan mental rasanya lelah sekali.

Tapi, semua itu akan membentuk karakter pribadi kita untuk menjadi pekerja yang profesional. Kita tidak harus langsung putus asa saat gaji pas-pasan. Bahkan kita bisa melatih diri untuk lebih disiplin, mengatur waktu kerja dan kegiatan hari-hari kita. Dari sana kita dapat memaknai arti kerja keras, hingga pada akhirnya kita sampai ke puncak kesuksesan. Dan kita pun tidak gampang meremehkan orang lain saat kita sudah mendapat kesuksesan ataupun jabatan tinggi.

Dengan demikian, kegagalan tidak harus disesali melainkan jadikan kegagalan sebuah cambuk pelecut untuk terus berjalan kedepan, hingga akhirnya sampai ke tempat tujuan yaitu kesuksesan. Namun, semuanya akan kembali bagaimana masing-masing individu akan mengambil jalan untuk meraih kesuksesan dan kegagalan tidak akan terulang lagi. Kita mau tetap optimis atau pesimis itu juga semua ada pada genggaman tangan kita. Yang penting, hidup jangan dibuat susah. Hidup cuma sekali, jadi berbahagialah meski kita harus menghadapi saat-saat sulit sekalipun.

Nah, bagi kamu yang mengalami kegagalan, jangan terus terdiam meratapinya, bangkitlah dan yakinkan diri, kegagalan adalah guru yang paling baik untuk pembelajaran kita menuju masa depan yang sukses. Dan tetap bersyukur dengan apa yang kita miliki, dengan demikian kegagalan tidak ada lagi dalam kehidupan kita.
Reactions

Posting Komentar

67 Komentar

  1. Kegagalan tidak perlu disesali karena yang perlu disesali itu adalah ketika orang ngajak makan seafood kita tidak mau dengan alasan sudah kenyang 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, kalau ada orang ngajak makan seafood gratis lagi, nggak mau pasti akan menyesal dan ini sangst di anjurkan disesali karena makan gratis. Haha

      Hapus
    2. saya nunggu mbak lisa yg ngajak aja ah

      Hapus
    3. Tenang, mas Yanto, nanti tak ajak deh makan seafood dekat brantas. Tapi bayar sendiri lho ya. Hehe

      Hapus
    4. wah mba lisa kan ulang tahun, ulang tahunnya tiap hari hha, traktir lah kami semuaaa hhe

      Hapus
    5. semakin kita bersyukur dengan apapun yang sedang kita hadapi, walaupun bagi kita itu adalah sebuah kegagalan, semakin Tuhan menyayangi kita, dan sabar sedikit pasti keberhasilanmu akan segera menjelang...heheuydeuh

      Hapus
    6. Boleh.. Boleh, tapi bayar sendiri-sendiri lho ya :)

      Hapus
    7. Benar sekali, mang Lembu dengan begitu hidup pun enjoy meski dompet kempes.. Haha

      Hapus
  2. Hidup ini ujian bagi setiap manusia. That's the point.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, mbak dan ujian itu tetap harus dihadapi dengan enjoy dan be happy. Hehe

      Hapus
    2. ujian terbesar adalah dibuly di grup kpk dong

      Hapus
    3. ko tahu sih, siap mental namun akan berkahir berkah karena silaturahmi ya mba ? ha,, ha, ha,

      Hapus
    4. Betul, om, selain itu saling mengenal satu sama lain. :)

      Hapus
  3. Menurut saya ungkapan "kegagalan adalah sukses yang tertunda" hanya untuk ngayem2in diri sendiri atau menghibur orang lain yang sedang mengalami kegagalan biar nggak terlalu ambruk mentalnya.
    Kegagalan ya gagal, jadi kalau mau sukses ya harus mulai lagi, usahanya.. (lagi2 usaha, haha..)

    Dan kalau soal khawatir (atau hati2) saat memulai lagi usaha baru, menurut saya itu hal wajar.. karena seperti ungkapan "sebodoh2nya se'ekor kerbau dia pasti tidak akan kecemplung di sumur yang sama", apalagi kita manusia? Iya kan? Bener nggak? Betul to? eh enggak ya? Berarti saya salah dong? Iya deh ma'af..

    ih udah sih melototnya? Kan saya udah minta ma'af.. apa kudu sungkem? hehe..

    #ok met mingguan te, jangan lupa sisain ya roti polonya..

    BalasHapus
  4. Ya iya lah om, diri sendiri harus diayem-ayemi sendiri kalau nggak, emang mau tetangga sebelah kasih ayem, kasih sayur bayem ada. Haha

    Iya salah dunk soalnya terus usaha dan usaha kapan dapatnya, coba? Sudah di maafi masib juga di ulang lagi. Wkwkwk

    Nggak perlu sungkem cukup dengan hormat saja.. Ckckck

    Roti polonya habis yang ada tinggal roti daun baeang cincang, besok lusa lah di kirim via JNE. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tante baik banget.. udah ma'afin eh masih mau juga ngirimin roti. Ya udah te nanti saya inbox-in alamat dan nomor hape saya.. hehe..

      Hapus
    2. Baru tahu ya, om kalau saya baik, tapi jangan lupa siapin duet lho ya, soalnya roti sampai harus bayar. Haha

      Hapus
    3. Oh gitu ya? Ya udah kalau gitu kirim ke bapak tetangga sebelah aja te, hehe..

      Hapus
    4. Hahaha, meski kalimat om sedikit di ragukan, tapi boleh juga di kirim ke bapak sebelah, sepertinya ke sana malah fre ongkir, om. Wkwkw

      Hapus
  5. bener mbk kita harus menyikapi kegagalan dengan pikiran positif, harusnya dengan meraskan kegagalan kita harus percaya bahwa keberhasilan sudah menanti di depan sana.

    Semuanya butuh proses untuk mencapai keberhasilan ya mbk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mas, perlu proses dan tak ada yang didapat secara instant. Hehe

      Hapus
  6. saya nih salah satu orang yg percaya bahwa kegagalan itu merupakan kesuksesan yg tertunda mbak.

    kudu terus berusaha dan berusaha dibarengi doa untuk mencapai tujuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga percaya, mas, bahkan kalimat itu saya jadikan motivasi supaya saya tetap bersyukur dengan kegagalan, pokoknya saat jatuh segera bangun, jatuh lagi bangun lagi begitu seterusnya. Tapi bukan jatuh ke sumur lho ya, hehe

      Hapus
    2. saya percaya mas yanto ngomen kaya gini biar terlihat keren dimata mbak lisa aja tuh :D

      Hapus
    3. trus saya mau dikemanain coba mbak? emang saya cowok apakah? :D

      Hapus
    4. Om Marnes kesebelah dulu. Om kan cowok terganteng seasea tenggara. :)

      Hapus
    5. wah kalo gitu saya juga mau dikenali mb euy :D

      Hapus
    6. Baik, mas, nanti namanya tak pasang plat biar terkenal. :)

      Hapus
  7. Jadi ingat ketika aku pernah putus asa dulu akibat tak ada perusahaan yang terima kerja. Ya, intinya dalam hati (gue gagal terus)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi dengan kesabaran akhirnya sekarang berhasil mendapatkan kerjaan, kan,mas Rizky?

      Hapus
  8. Bener, walau gagal mesti tetap bersyukur. Jadikan sebagai cambukan diri agar terus maju. Jangan mudah nyerah aja ya mbak.

    Waduh yang komen di atas saya mantan blogger MWB juga hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, pokoknya terus berusaha dan berusaha, mas.

      Iya nich teman-teman dulu sudah pada mulai ngeblog lagi. :)

      Hapus
  9. Tapi dengan sekalinya kita gagal kita bisa bangkit dan instropeksi ya mba, biar kedepannya lebih baik lah..

    kalau kita sedang mengalami kegagalan berarti kudu dihadapi dengan rasa bersyukur dan lebih semangat lagi berarti ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, om, karena jika kita gagal terus diratapi kan jadinya gagal dua kali. Hehe

      Hapus
    2. haha, saya orgnya kadang suka meratapi kegagalan loh, tapi masih batas wajar lah :)

      Hapus
    3. Tenang, om, jangan diratapi, kan stok suplemen masih ada :)

      Hapus
    4. haha, iya nih saya kebanyakan obatnya jadi suka pusing mau minum yg mana dulu

      Hapus
    5. Minumnya dari yang kecil dulu,. Haha

      Hapus
  10. Kata orang sih, itu cara Tuhan menambung keberhasilan yang kan kita peroleh nantinya mba. Dan pada momen sekarang ini mungkin kurang tepat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, om, sekarang gagal, pasti Tuhan memberi yang terbaik di depan. :)

      Hapus
    2. nah betul om apa yang mb lisa katakan :D

      Hapus
  11. Hidup ini terlalu indah untuk di sia2kan, jadi ya kudu banyak di sukurin... Supaya gk terjatuh ke jurang kesengsaraan.

    Intinya sih, hidup kita ya hidup kita sendiri... Mau kita apa? Sengsara atau bahagia

    kalau pengenya bahagia ya, nikmati aja hidup ini... Sukuri... Dan resapi. (hehe ngomong penak ngeneki)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngomongnya penak tapi terkadang sulit untuk dijalani, ya, mas? Ya ia lah ngomong kan enak tapi kadang hati menolak. Haha

      Hapus
  12. kegagalan merupakan keberhasilan yang masih mau datang, heehee iya kak mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya pak guru, Mbak Lisanya lagi sibuk di dapur mau buatin kopi buat saya :)

      Hapus
    2. Betul sekali, om Ibrahim. Hehe

      Kok om Marnes tahu? :)

      Hapus
  13. Kalau menurut ane kegagagalan adalah buat mereka yang nggak mau nyoba ( yang positif ). sedangkan yg sudah nyoba tapi gagal itu sudah saya anggap berhasil, namun masih tertunda. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, intinya sama kan,mas, mencoba lagi melupakan kegagalan. Hehe

      Hapus
  14. ini point banget mba: kegagalan adalah guru yang paling baik untuk pembelajaran kita menuju masa depan yang sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mas, dengan demikian kita akan tetap bersyukur dan terus berjuang bangkit dari kegagalan. Hehe

      Hapus
  15. kegagalan bisa menjadi sebuah trigger bagi untuk mencoba lagi mbak lisa ( bagi yang mudah move on :D ). Hidup akan lebih seru apabila kita pernah merasakan kegagalan sebelum kita memperoleh suatu keberhasilan ciyeeeh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciee... Tanpa kegagalan maka kita akan tetap berleha-leha, tapi karena sudah merasakan kegagalan kita akan bersemangat berjuang. :)

      Hapus
  16. Saya mau komen apa ya? Emm... Cerita aja ya mbak, nanti kalau nggak suka bisa dihapus kok.

    Jelek2 begini saya pernah kok mbak mengalami yg namanya kegagalan, apalagi dalam urusan asmara. Jadi waktu, ketika saya beranjak dewasa datanglah seorang cewek yg meminta tolong. Sepertinya dia memang baru pindah kos-an.

    Berhubung lagi nganggur, kerjaan sepi, lumayan lah kalau dapet sebungkus rokok. Tanpa pikir panjang, saya bergegas menuju tempat tuh cewek ngekos. Iya lah mbak jalannya barengan. Kan saya belum tau tempatnya. Lalu dia membuka pintu pagar, langsung menuju teras. Trus membuka pintu, langsung menuju kasur. Kasur??

    "Silakan mas", katanya sambil memberi isyarat pake tangan kanan. Saya pun langsung beraksi. Sebentar kemudian....

    "Udahan mas? cepet banget, kan belum dicoba?"

    Saya balik lagi membuka pintu deket kasur, menuju dapur di mana kompor gas itu berada.

    Cekkek! Ceklek!

    Kok nggak nyala?

    Saya ulang lagi.... Masih nggak nyala juga. Saya buka regulatornya, periksa isi gasnya, masih banyak. Kompornya juga masih normal. Saya pasang lagi.
    Ceklek! Ceklek!

    Belum nyala juga. Waduh! gagal nih rokok sebungkus.

    Saya mulai panik. Keringat mulai bercucuran. Tuh cewek ikut2 panik. Mulai bawel, menanyakan hal2 yg membuat saya makin gugup; gmana mas, gak bisa ya? Kompornya dah rusak? Atau regulatornya minta ganti? Belinya dimana? Harganya mahal gak? Dst.... Lama2 pengen nabok juga nih....

    Sambil pura2 baca sms, saya ngider ke beranda gugel. Setelah ketemu, langsung praktek. Karena selangnya udah lama nggak dipake ada semacam katup yg otomatis menutup. Jadi perlu diketok2 pake sendok. Dan.....

    Ceklek! Buukk!!!

    "Akhirnya....nyala juga", ucap cewek itu dengan muka yg sungguh sumringah. Mendadak saya pengen meluk dan cium keningnya. Ahh......

    Tapi untunglah saya masih waras, nyadar dan ingat. Dengan gerakan cepat saya matikan kompornya.

    "Terimakasih ya mas. Jadi berapa nih?"

    Saya hanya bisa senyum2 sambil garuk2 kepala. Cewek itu pun ikutan tersenyum.


    Nah, begitulah mbak ceritanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya suka kok, ceitanya ini kalau di buat artikel juga sudah cukup lumayan, tapi demi sebungkus rokok yang hampir gagal, akhirnya kegagalan itu tertolong oleh om google, dan rokok pun dibawa pulang, eee.. Tapi bukan rokok, senyuman admin blog ini. Aduh salah lagi, senyuman pemilik kompor. Haha

      Hapus
    2. Saya makin yakin apa yg dikatakan mas nozi.. Sampean beneran Aki-nya aris dan ara kan bang?

      Hapus
  17. waduh lg down artikelnya pada semangatin aku semua.

    BalasHapus
  18. iya setuju banget saya mbak, dan kalo kita mau menyikapi secara bijak sebenarnya tidak ada yang namanya kegagalan yang ada adalah pembelajaran, karena dari kegagalan tersebut kita telah menjalani prosesnya dan proses inilah yang menjadi poin penting buat kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, om, tapi terkadang masih banyak orang menganggap kegagalan berakhir dari segalanya, padahal kan tidak. Hehe

      Hapus
  19. Aku sering banget lo urusan gagal ini. Terutama naskah2ku yg ditolak beragam penerbit hehehe. Tapi yakin deh insyaallah ada 1 2 yang nyanthel. Gagal bisnis juga pernah. Betul sekali kalo gagal itu nggak harus bikin kita jatuh, tapi dari ribuan gagal itulah kita harus menata langkah ulang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau soal gagal saya rasa setiap orang merasakan, mbak, termasuk saya, tapi dengan rasa bersyukur dan tanamkan rasa percaya diri maka kegagalan akan membawa kita kesuatu tempat yaitu sukses. Hehe

      Hapus
  20. dengan bersyukur maka yang sulit akan nampak mudah, selalu bersyukur apa yang telah ditetapkan ya mb :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya,mas, dengan bersyukur pasti semua akan nampak baik-baik saja :)

      Hapus
  21. Harusss selalu Move ON ..... dan Optimistis ...

    BalasHapus