Belajar Bahasa Baru, Membuat lebih Cerdas

Saya pernah menulis apa manfaat membaca karya sastra? Untuk mendapatkan kepuasan batin, menghilangkan stres, menambah pengetahuan, dan juga memperhalus perasaan dan memberikan pelajaran pada realita kehidupan. Ini benar-benar dapat membantu pola pikir kita untuk memperluas kosakata dan belajar bahasa baru.

Belajar bahasa baru dikenal untuk meningkatkan kemampuan kognitif, lalu bagaimana memperluas kosakata dalam bahasa asli kita sendiri? Kebanyakan orang terbiasa belajar bahasa baru seperti sering identik dengan teman-teman atau selalu aktif mencari kata-kata baru untuk meningkatkan jangkauan kosakata dalam kehidupan. Belajar bahasa baru dapat membuat kamu lebih cerdas.


Karena dampak dari belajar bahasa baru telah menyebar di berbagai wilayah otak. Korelasi antara kosakata, kecerdasan dan kemampuan dunia nyata telah ditemukan dari usia dini sampai ke dewasa. Ini terutama membentang kerja memori otak, serta kemampuan untuk berkomunikasi lebih efisien dengan lingkungan di sekitar kita, juga membuka secara halus perspektif dan cara komunikasi kita.

Memori otak kita hanya bisa menampung sekian banyak informasi sehingga mempelajari bahasa baru, ini benar-benar membantu otak kita untuk menciptakan lebih banyak cara untuk mempertahankan informasi. Setiap kata baru yang kita pelajari akan ditempatkan dalam jangka panjang ke dalam memori otak kita. Ini mungkin tampak kontraproduktif, namun benar-benar memungkinkan kita untuk mengasosiasikan informasi lebih banyak lagi dengan setiap kata, otak kita tidak perlu lagi meraih informasi untuk mengekspresikan diri lebih baik lagi. Dengan kata lain, kita dapat mengungkapkan lebih mudah.

Konsep meningkatkan kosakata dapat diterapkan untuk seluruh bidang pengetahuan dan pengalaman. Jadi pada dasarnya, kosakata adalah strategi penanggulangan yang kuat meningkatkan kemampuan kognitif kita dan meningkatkan kecerdasan kita pada umumnya.

Kita mungkin berpikir berbagai kosakata yang kita miliki sudah cukup luas, tapi kita masih dituntut untuk selalu mencari atau belajar bahasa baru yang lebih jauh lagi. Membuat kebiasaan menemukan kata-kata baru dan menempatkan mereka dalam praktek akan sangat baik untuk meningkatkan kapasitas otak kita dan memperluas pikiran kita untuk lingkungan di sekitar kita.

Saya sendiri menemukan kata-kata baru setiap hari baik melalui membaca, menonton TV atau ngobrol dengan orang lain. Dengan demikian ide untuk menuangkan kreatifitas sangat mudah. Membaca setiap hari, semakin banyak kamu membaca, semakin banyak paparan kosakata sehari-hari yang kamu dapatkan. Karena membaca adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kosakata jika dilakukan dengan cara yang benar. Pastikan, membaca sesuatu yang menarik untuk kamu baca. Membaca secara teratur akan mengekspos kamu untuk lebih banyak kata.

Bahkan dengan membaca dapat membantu dalam karir kamu. Mengapa? Sebab, orang yang banyak membaca cenderung pandai berbicara, banyak pengetahuan tentang segala topik, hal ini akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan orang yang memiliki kekurangan kosakata. Oleh karena itu, tingkatkan membaca, ngobrol dengan teman-teman, mengunjungi blog orang lain, bergabung di grup atau forum, agar kosakata baru mudah didapatkan dan ide-ide kreatif berbagai informasi mengalir dari otak kita untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Dan dengan demikian, belajar bahasa baru kamu pun bertambah cerdas.
Reactions

Posting Komentar

69 Komentar

  1. keren nih mba artikelnya mantaf.....hhehe
    memang sekarang sudah merebak bahasa-bahasa gaul yang tidak termasuk kamus bahasa,,...
    keren mba....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mas, sekarang bahasa baru sudah pun meluas, dan kita pun juga bisa belajar. Hehe

      Hapus
    2. Benar, dengan bahasa gaul hidup terasa muda saja. Hehe

      Hapus
  2. Mempelajari bahasa baru bisa meningkatkan keceerdasan otak kita ya mbak, sayangnya kita-kita biasanya malas untuk mempelajari bahasa baru terutama berkaitan dengan minat dan kemampuan masing-masing, paling banter kita memngerti 3 bahasa, bahasa daerah (bahasa ibu), bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, itupun hanya saeutik-saeutik, yaa, hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mang maman, itu lah salah satu kesalahan rasa malas untuk belajar, tapi pada akhirnya menyesal. Hehe

      Hapus
  3. bahasa pemograman mbah lebih suka... lebih fleksibel tapi rumitnya itu loh... menguasai beberapa bahasa memang menguntungkan tapi memang harus dengan usaha yang keras & waktu yg tidak sebentar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahasa pemograman memang rumit, mbah, tapi kalau sudah minat serumit apapun pasti bisa, seperti si mbah. Hehe
      Pastinya dengan semangat dan kerja keras. :)

      Hapus
  4. Untuk menambah kosakata baru biasanya kita sering membaca buku, blogwalking atau melihat siaran vidio bahasa asing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu salah satunya yang harus dilakukan, dengan melakukan hal itu pasti ide kreatif didapat dengan penambahan kosakata yang menarik. Hehe

      Hapus
  5. Maka dari itu ,aku sekarang suka baca buku novel dan sastra, demi memperbanyak olahak kata bahasa. Berbasa-basi dalam ngobrol itu penting, tidak asal to the point.
    Dulu aku anti banget ngalor-ngidul, sehingga setiap aku ingin menulis artikel kesusahan, karena satu paragraf saja repotnya kayak ampun, kini disuruh berapa paragraf saja ok, Itu semua karena suka membaca novel atau sastra.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Efek dari membaca jadi luar biasa, menulis pun lancar. Hehe

      Hapus
  6. Dengan membaca biasanya kita akan banyak menambah wawasan dan pengetahuan tentang kosa kat yang selalu digunakan. Dan tentunya tidak akan pernah membuat diri kita tertelengkup dengan pemgetahuan yang terus berkembang ya mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali, om Indra, dengan membaca dan belajar bahasa baru kita juga akan maju bersamaan perkembangan dunia. Hehe

      Hapus
  7. Disadari atau tidak dengan banyak membaca maka banyak pula bahasa dan kosa-kata yang didapat, dan kecerdasan pun terus terasah.

    BalasHapus
  8. membaca memang merupakan jendela dunia,sudah tentu banyak hal baru yg akan didapatkan dengan membaca termasuk kosa kata baru ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makin banyak membaca, makin banyak jendela ya mas, xixixi...

      Hapus
    2. Ya , mas, tapi jangan banyak jendelanya nanti malah bingung.. Hahaha

      Hapus
  9. Hahaah, akhir-akhir ini saya jarang baca buku karena sibuk. Jadi, kosakata ku mungkin belum up to date

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.. Nanti baca yang banyak terus kosakata pun akan segera up to date. :)

      Hapus
  10. Mempelajari bahasa2 baru memang akan memperbanyak kosakata, sangat bermanfa'at dan salah satunya mungkin kita tidak akan plonga plongo saat sedang berbicara dengan orang lain.

    Yang penting jangan keseringan bermain bahasa atau membolak-balik kata, untuk apa terkesan indah tapi malah amburadul? Akhirnya niat awal ingin memperbanyak kosakata eh malah jadi bingung saat berhadapan dengan bahasa normal.

    #mungkin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, kalau bahasa di bolak balik nanti malah bingung mana atas, mana bawah, om, dan akhirnya saking bingungnya malah nggak bisa pulang, eee, nggak bisa ngomong.. Wkwkwk

      Hapus
  11. bener bahasa baru kalau kita pelajari maka wawasan jadi bertambah dengan begitu kita tidak akan termasuk kategori mang Idoy,tapi kalau kelebihan bahasa baru nanti kita malah masuk kategori pedut...gimana, coba?

    kirim cendol juga ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, kalau begitu di tengah-tengah saja, pasti akan lebih enjoy, mang.

      Terima kasih cendol-nya. Hehe

      Hapus
    2. kalau ditengah malah jadi Raja Baper dong...hadeuh

      Hapus
    3. Iya lah, tapi ksn lumayan asyik.. Mang. Hehe

      Hapus
  12. sip dapat kesimpulan, dengan menambah kosakata baru, kita bisa meningkatkan potensi otak kita. betul demikian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, kang, karena otak kita terus diasah sehingga kemampuan potensi terus meningkat. Hehe

      Hapus
  13. Karena keterbatasan saya dalam bergaul, kadang saya merasa bingung dengan baahasa-bahasa gaul yag bermunculan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahasa gaul terkadang bikin bingung karena semakin banyak bahasa.

      Hapus
  14. Ini saya juga sedikit-sedikit lagi belajar bahasa farmasi mba hehehe

    cuma saya itu terbilang cukup malas, paling baca-baca atau cari materi kalau lagi mood aja sih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya baru bisa kunjung nih telat banget, hehe

      kemarin ada keperluan mendadak sih jadi off ngeblog 2 hari :)
      Ga lupa nyendolin dong

      Hapus
    2. Bahasa farmasi itu malah keren, om asal malasnya di buang jauh-jauh. Hehe

      Gpp telat, keperluan real lebih utama. Ini saya juga telat balas komen. Hehe

      Hapus
  15. Aku suka belajar bahasa negara lain. Konon sih, katanya membaca dan mempelajari bahasa obat anti pikun :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada benarnya juga, karena dengan belajar bahasa asing hati terasa senang. Hehe

      Hapus
  16. dengan banyak belajar bahasa atau kosakata baru memang kita bisa CerDas (Cerewet dan Sebagainya)

    #ditimpukinAsusZenfone

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha..,benar..benar itu, apalagi cerewetnya mendapat ide menulis untuk update blog. Hehe

      Hapus
  17. Yes, bener bange bahasa baru bikin kita makin cerdas. Kalo bhs gaul masih bisa sih. Tapi kalo bahasa dunia lain negeri lain, aku mundur teratur Mbak. Susah banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan mundur, mbak, belajar pelan-pelan nanti lama-lama senang. Hehe

      Hapus
  18. Saya sudah pasti yes...., bahkan Charles Hannel pernah bilang kalo pencapaian kebudayaan tertinggi itu di bahasa....karena komposisi, struktur bahasa itu ternyata sebegitu kompleksnya, kabar baiknya aktivitas sebagai blogger sy pikir sudah berada pada jalur yang tepat untuk itu hehehe....keep sharing Mba Lisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, setuju banget. Hehehe
      Iya, om, terima kasih semangatnya.

      Hapus
  19. Semakin keren saja blognya mbak Lisa, tampilannya oke, artikelnya mantap, udah ada iklannya juga. Sukses ya mbak..
    Semakin baru... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, mbak Amel. Sukses untukmu juga. Hehe

      Hapus
  20. Kemarin saya baru download apps bljar english, tpi jarang dibuka. Hehe.. Multi bahasa

    BalasHapus
  21. pengetahuan baru mba buat saya, bener juga dengan bahasa baru otomatis banyak hal baru juga yang kita tau.

    yang saya masih belum paham bahasa binatang mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, sama, mas, bahasa binatang saya juga belum tahu. :)

      Hapus
  22. Jadi seorang Blogger juga bisa dijadikan media belajar beragam bahasa Mbak,,,

    Caranya mulai mencoba membuat konten dengan berbagai macam bahasa, sudah pasti itu akan memperkaya pengetahuan kita akan jenis bahasa baru...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, benar sekali, mas, dengan menjadi blogger dan membuat konten berbagai bahasa itu juga salah satu belajar bahasa baru.

      Hapus
  23. Kurangnya perbendaraan kosakata, membuat saya terkadang bingung mengartikan apa maksud dari lawan bicara alhasil saya kadang hanya bisa plonga plongo, tenga tengo... Persis koyok kipas angin hehe...

    Apalagi anak2 sekarang, punya bhsa gaul yg jarang bisa di pahami semua kalangan... Yg penting semangat ajalah, melu obahe jaman ben ra ketinggalan. Salam mbak bro...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.. Meski plonga plongo tapi paham dikit, ksn, mas?
      Anak-anak jaman sekarang malah bahasanya gaul semua,kadang saya pun juga bingung. Wkwkwk

      Hapus
  24. Ah akirnya bisa juga pos komen di sini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kan bisa juga, emang kemarin-kemarin nggak bisa komen ya, mas? Apa mungkin belum ngopi.. Hehe

      Hapus
  25. Setuju mbak. Cuma kadang kita suka kurang komitmen kalo belajar sesuatu yang baru. Dari dulu aku pengen belajar bahasa lain tapi suka ga niat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pelan-pelan saja, mbak supaya niat itu ada. Hehe

      Hapus
  26. Setuju sekale mbak... Salam kenal saya tmn baru di blog ini :)

    BalasHapus
  27. Saya harus ikuti nih,,,kata dari mba lisa,,,semoga dengan belajar mengenai hal yang baru' tentang bahasa,..bisa merubah sesuatu...ya mba nelll, la wong saya bahasa indinesia aja masi ngedok...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alah jangan merendah, mas, pelan-pelan pasti tanemannya subur kok. Ah kok nggak nyambung. Haha

      Hapus
  28. Waah rame nyaa....

    Owh, gitu ya mbak, mungkin suatu saat nanti mbak mau ngajarin saya satu bahasa baru.... Mau kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rame seperti di supermarket. Hehe

      Boleh, boleh.. Tapi bahasa jawa lho ya. :)

      Hapus
  29. Bahasa jawa juga gak apa2, tapi yg jawa alus itu lho mbak.

    (Eh ya mbak, ini blognya 337kb, saya pake opmin4.2, image: Low, mobile view:aktif)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jawa halus sehalys hati saya ya, mas Kay? Hehe

      Ohya, nanti cuba dikurangi deh, ya.

      Hapus
  30. Dimana pun saya berada saya mencoba mempelajari bahasa setempat,,
    Karena modal awal untuk silaturahim, apa lagi mendapatkan onfo baru ditempat baru..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, mas, menyesuaikan diri pada tempat di mana kita berada, baik bahasa atau yang lainnya akan membuat kita bertambah wawasan.

      Hapus
  31. Saya sering menghubung-hubungkan satu kosa kata dengan kosa kata lainnya, kadang dari bahasa yang sama kadang beda. Kok ada konektivitas, semacam ada hubungan mesra atau tak mesra antar satu budaya dengan lainnya.
    :D

    BalasHapus