Aku ingat saat pertama kali masuk perusahaan tempat saya bekerja. Item panduan pendahulu menjelaskan kepada saya, tentang sistem bekerja, dan orang-orang penting lainnya, terutama prinsip yang harus saya ikuti untuk melakukan pekerjaan. Awalnya, hal ini sangat sulit bagi saya, bahkan saya merasa tidak sanggup untuk melakukan. Tapi, niat dan tekad dalam hati telah mengalahkan perasaan saya. Sehingga saya mampu menjalankan tugas dengan baik. Meskipun, saat itu harus berbagi waktu dengan jam kuliah.
Setelah enam bulan adaptasi dan eksplorasi, akhirnya saya lolos menghadapi ujian demi ujian yang harus saya lewati di perusahaan itu. Dalam perjalananku, waktu itu banyak tantangan yang harus aku lewati, terutama kegagalanku mengikuti tes bahasa mandarin. Namun hal itu tidak membuat saya menyerah, bahkan membuat saya semakin semangat mengikuti tes ulang. Akhirnya, aku pun lolos dari tes tersebut. Terkadang aku terkapar di sofa, karena kelelahan, bahkan sering ditertawakan oleh teman-teman, karena saya melakukan pekerjaan sampai larut malam. Ya, mereka menganggap hal itu konyol, tapi bagi saya itu semua harus dilakukan, karena masa depan ada di tangan saya bukan pada diri orang lain.
Suatu hari, seorang dosen mengatakan; "Jika kamu melihat tanaman yang nyiur hijau pada ladang tetanggamu, jangan pernah iri hati akan apa yang mereka peroleh, karena apa yang mereka peroleh itu hasil dari sebuah perjuangan. Begitu juga, jika ladang yang kamu olah, menghasilkan tanaman yang serupa maka jangan tak kabur, karena suatu saat tanaman itu bisa kering."
Sejak itu, aku mulai mengerti apa arti dari kehidupan, yang pada awalnya di hatiku tertanam sebuah iri, terkadang melihat teman bisa pergi berwisata ke sana ke mari sedangkan saya tak mampu. Tapi, akhirnya saya menyadari bahwa itu semua salah besar. Dan untuk mendapatkan itu, tentu harus ada perjuangan sebelumnya. Perjuangan dan perjuangan dengan memanfaatkan waktu akhirnya saya pun mampu seperti mereka. Ya, lelah saya rasakan saat di mana harus menghadapi suatu kesulitan untuk menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Kini sembilan tahun telah terlewati, waktu begitu cepat berlalu, dan saya masih bertahan di perusahaan itu. "Huuh," desahku.
Saya rasa, setiap individu memilik memory dan kenangan, entah itu pahit, menyenangkan, kegagalan, percintaan, atau apalah. Seperti yang saya tulis ini, itu lah memory dan kenangan yang tidak dapat saya lupakan, semoga dapat diambil hikmahnya. Kita hanya manusia biasa yang hanya bisa berusaha dan bersyukur, segala sesuatu akan menjadi Kehendak-Nya. Jika mana kalian punya cerita! Ayo, share berbagi sama yang lain, hmmmm, berbagi itu menyenangkan lho!
0 Komentar