Di antara detik yang diam,
dan langkah yang perlahan,
sebuah burung lewat di langitmu—
tanpa suara, tanpa isyarat.
Namun ia meninggalkan jejak,
bukan luka, tapi pesan.
Di lengan kananmu,
tempat kamu biasa bekerja,
merangkul, dan berharap—
semesta menyentuhmu
dengan cara aneh tapi nyata,
seolah berkata:
“Tenanglah, yang kau nanti sedang mencari jalannya padamu.”
Bukan kamu yang terlambat,
bukan takdir yang terlalu lamban,
tapi mungkin yang terbaik sedang dilukis dengan warna yang lebih dalam.
Bersabarlah dalam senyap,
karena kadang jawabannya bukan suara,
tapi rasa yang tiba-tiba terasa benar.
0 Komentar