Aku pernah menjadi diam,
di tengah badai yang berulang.
Aku pernah menjadi sabar,
saat dunia menuntut tanpa bertanya.
Tapi sabar pun mengenal ujung,
seperti malam yang
menyerah pada fajar.
Aku belajar,
bahwa bertahan tanpa batas,
bukanlah kekuatan,
melainkan melupakan diri sendiri.
Ada saatnya,
bukan tangan yang dilepas,
tetapi luka yang disembuhkan.
Ada saatnya,
bukan sabar yang dipanjangkan,
tetapi langkah yang dibebaskan.
Hari ini aku berdiri,
bukan karena lelah,
tetapi karena mencintai
hidupku lebih dalam.
0 Komentar